Shalat Khusuf di Istiqlal, KH Husni Ingatkan Pentingnya Keteraturan Hidup
“Mari patuh karena keshalehan dan kepatuhan akan mengantarkan kita pada hidup damai, tenteram, hidup dalam naungan rahmat berkah dan ridha Allah subhanahu wata’ala,”
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Sejumlah jamaah laki-laki dan perempuan turut mengikuti shalat khusuf gerhana bulan total di Lantai Utama Masjid Istiqlal dengan khidmat, pada Senin (8/9/2025) dini hari.
Kegiatan ini dimulai pukul 00.30 WIB, dipimpin oleh Imam Rawatib Masjid Istiqlal KH Ahmad Husni Ismail yang bertindak sebagai khatib dan imam, serta bilal Ustaz Ilham Mahmuddin. Turut hadir juga dalam pelaksanaan shalat khusuf ini Kabid Penyelenggara Peribadatan BPMI KH Bukhori Sail Attahiri.
Mengenai keteraturan alam semesta, Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam QS. Al-Anbiya' Ayat 33,
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
“Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya' Ayat 33)
Dalam khutbahnya, KH Husni mengingatkan agar kita dapat meneladani konsistensi garis edar alam, yaitu bumi, matahari dan bulan yang beredar sesuai dengan keteraturan konsistensi pada ketepatan waktu, jarak tempuh dan kecepatan itu berbanding lurus hingga berjalan sebagaimana mestinya.
“Kehidupan juga harusnya dijalani dengan keteraturan demikian. Persoalan waktu kerap tidak diindahkan padahal kita saban hari belajar dari shalat yang telah kita lakukan yang tak boleh terlambat, waktunya sudah ditentukan dengan durasi yang diketahui, namun kita masih abai dengan itu,” ujar KH Husni dalam khutbahnya di hadapan jamaah shalat khusuf.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari]
Berdasarkan hadist tersebut, KH Husni mengingatkan bahwasanya kesehatan dan waktu luang yang melenakan manusia dapat mengakibatkan tertundanya amal dan tertangguhkannya kebajikan. “Berkaca dan meniru mengambil teladan pada alam, pada matahari yang beredar sesuai garis edarnya, mari kita patuh dan tunduk kepada Allah subhanahu wata’ala.”
“Bagi kita yang terlanjur melampaui batas keluar dari garis kesalehan, mari kita patuh sebagaimana kepatuhan alam semesta, mari tunduk di hadapan Allah subhanahu wata’ala, bertaubat dengan sesungguhnya, memperbanyak istigfar terhadap kekhilafan dan kealpaan kita selama ini,” tegas KH Husni.
Betapa jika kita tidak melakukan ketaatan, menurut KH Husni, berarti kita telah keluar dari jalur edar masing-masing, kita menyalahi aturan Allah dan apa yang telah dilakukan alam semesta yaitu tunduk pada garis edar kita masing-masing. “Mari patuh karena keshalehan dan kepatuhan akan mengantarkan kita pada hidup damai, tenteram, hidup dalam naungan rahmat berkah dan ridha Allah subhanahu wata’ala,” ungkapnya. (FAJR/Humas dan Media Masjid Istiqlal)