Khutbah Jumat: Syaban, Gerbang Utama Bulan Suci Ramadhan
Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.
Oleh : KH. Bukhori Sail Attahiry, Lc., MA
Kepala Bidang Peribadatan - BPMI
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Jamaah Jum’ah Masjid Istiqlal yang dirahmati Allah swt..
Setelah kita melangitkan segala puja dan puji kehadirat Allah swt serta menyanjungkan shalawat kepada baginda nabi besar kita Muhammad saw., mari kita sama-sama tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Tidaklah ada waktu yang sesingkat mungkin, dari hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan, kecuali kita manfaatkan untuk beribadah dan bertaqorrub kepada Allah swt.
Saat ini kita tengah berada pada bulan Sy’ban, termasuk bulan bulan yang dimuliakan oleh Allah swt., bulan dimana Allah perintahkan untuk melaksanakan puasa-puasa sunah, bulan yang Allah perintahkan kepada kita untuk memperbaiki hubungan horizontal, antar sesama saudara, kerabat, dan kawan seiring serta handailtaulan.
Sebagaimana kandungan hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.:
عن عائشَةَ أمِّ المؤمنين رضي الله عنها أنها قالت: ((كان رسولُ الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول: لا يُفطر، ويُفطر حتى نقول: لا يصوم، وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيامَ شهرٍ قط إلا رمضان، وما رأيتُه في شهر أكثرَ منه صيامًا في شعبان))؛ [أخرجه البخاري ومسلم].
Artinya: Dari Aisyah Ummul Mu’minin ra. Mengatakan: bahwa Rasulullah saw berouasa di bulan Sya’ban hingga kami mengatakannya tidak pernah tidak puasa, dan Rasulullah saw juga tidak berpuasa hingga kami mengatakannya: beliau tidak berpuasa. Dan aku tidak melihat Rasulullah berpuasa paling banyak di bulan lain setelah Ramadan kecuali bulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim)
وأخرج أبو داود عن عائشةَ رضي الله عنها قالت: ((كان أحب الشهورِ إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم أن يصومَه شعبان، ثم يصِلَه برمضان)).
Artinya: Abu Dawud ra juga meriwayatkan hadis dari Aisyah ra: bahwasanya bulan yang paling dicintai Rasulullah untuk berpuasa adalah Sya’ban dan kemudian menyambungnya dengan Ramadan.
Kenapa Rasulullah suka berpuasa pada bulan Sya’ban ? karena bulan Sya’ban adalah bulan yang paling banyak dilupakan orang karena terletak di antara bulan Rajab dan Ramadan, dan di bulan Sya’banlah para malaikat mengangkat amal-amal hamba kepa Allah swt secara periodic tahunan, dan Rasulullah ingin ketika amal-amal tersebut dilaporkan kepada Allah swt. beliau dalam keadaan sedang berpuasa.
عن أسامةَ بنِ زيدٍ رضي الله عنهما قال: ((قُلت: يا رسول الله، لم أرَك تصوم شهرًا من الشهور ما تصوم من شعبان؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ذلك شهر يغفُل الناسُ عنه، بين رجبٍ ورمضانَ، وهو شهر تُرفع فيه الأعمالُ إلى رب العالمين، فأُحِبُّ أن يُرفعَ عملي وأنا صائم))؛ [أخرجه أحمد والنسائي].
Artinya: Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid RA berkata: aku bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasulullah aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan sya’ban ini? Rasulullah saw menjawab: karena Sya’ban adalah bulan yang banyak dilupakan dan orang, terletak diantara bulan Rajab dan Ramadan, dan di bulan Sya’ban pahala amal-amal kita diangkat kepada Allah swt, dan aku ingin Ketika amal-amal ku diangakat kehadapan Allah swt, aku sedang berpuasa.
Puasa Sya’ban adalah laksana salat qabliyah sedang puasa enam hari Syawal laksana sunah ba’diyah. Puasa baik yang wajib maupun sunah adalah barometer kecintaan hamba pada Allah swt.. barang siapa yang banyak melaksanakan puasa maka terindikasi kecitaannya kepada Allah yang tinggi dan begitu sebaliknya.
Jamaah Jum’ah yang berbahagia..
Periodisasi pengangkatan amal kepada Allah swt ada empat macam: pertama yang bersifat harian; yaitu ganjaran amal-amal kita waktu siang diangkat ke langit sebelum masuk waktu malam, dan amal-amal yang dilakukan pada waktu malam diangkat ke langit sebelum masuk waktu siang.
Kedua yang bersifat satu pekan sekali, yaitu amal-amal kta diangkat kelangit setiap hari Senin dan hari Kamis. Karena itu pula kita disunahkan berpuasa Senin dan Kamis.
Dan yang ketiga adalah periode tahunan, yaitu pada bulan Sya’ban, bulan yang saat ini kita sedang Jalani sedang yang ke empat, terakhir adalah ketiga tutup usia kita.
Lalu amalan apa lagi yang dianjurkan diperbanyak kepada kita dibulan Sya’ban ?
إصلاح ذات البين (memperbaiki hubungan sesama)
Kita baiki hubungan kita kepada anggota keluarga, kepada tetangga, kepada teman karib, teman sejawat, kepada siapapun dan jangan kita menjadi provokator dalam masyarakat, karena Allah mengampuni dosa-dosa hambanya di bulan Sya’ban ini kecuali المشاحن والمشرك (orang yang gemar mengadu domba dan yang berbuat kesyirikan).
Musyahin adalah orang yang gemar memberi muatan negatip kepada orang lain, agar berseteru dengan pihak lain atau bahasa vulgarnya adalah provokator, yang gemar memprovokasi, membuat suasana panas hingga masyarakat gelisah dan akhirnya terjadi kekacauan. Maka kebalikan dari musyahin adalah islahu dzatal bain, memperbaiki hubungan sesama agar tercipta situasi kondusif untuk beribadah kepada Allah swt dengan nyaman dan khusyu’.
Bulan Sya’ban juga merupakan warming up untuk masuk bulan Ramadan. Agar di bulan Ramadan kita sudah siap untuk melaksanakan rangkaian ibadah yang dianjurkan, maka kita dianjurkan untuk melakukan pemanasan sejak bulan Rajab dam Sya’ban.
Sebagaimana doa yang diajarkan oleh salafusshalih :
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان (Ya Allah berhaki hidup kami dibulan Rajab dan sya’ban dan sampaikan usia kami hingga bulan Ramadan).
شعبان شهر رسول الله ، رمضان شهر الأمة ورجب شهر الله (Sya’ban bulannya Rasulullah, Ramadan bulannya umat Islam dan Rajab Bulan Allah swt.)
Ibnu Rajab juga mengatkan :
رجب شهر الزرع وشعبان شهر الراي ورمضان شهر الحصاد (Rajab bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram dan memupuk tanaman tersebut dan Ramadan bulan panen)
Di bulan Sya’ban ini kita dianjurkan memulai membiasakan ibadah-ibadah yang akan kita lakukan pada bulan Ramadan; puasa sunah, perbanyak membaca Al qur’an, bersedekah, shalat malam, serta membayar zakat mal yang sudah sampai nisab dan haul dan yang paling utama lagi adalah bertaubat dari segala perbuatan-perbuatan buruk dan maksiat kepada Allah swt.
Sehingga masuk kedalam bulan Ramadan kita sudah dalam keadaan bersih putih dan semoga Allah mudahkan kita semua dalam melaksanakan ibadah-ibadah kepada Allah swt sampai bulan Ramadan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ ….[التحريم: 8]،
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…
وقال تعالى: ﴿ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾ [النور: 31].
Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.
نسأل الله العظيم أن يوفقنا للتوبة والعمل الصالح، وأن يبلغنا شهرَ رمضانَ ونحن في صحة وعافية.
بارك الله لي ولكم في القرأن العظيم ، ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات وذكر الحكيم ، وتقبل الله منا ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم ، أقول قول هذا واستغفروا الله العظيم لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم....

Indonesia
Arabic




.png)
.png)

