Kajian Subuh Istiqlal: Pentingnya Nilai-Nilai Al Quran Pada Generasi Muda
Generasi muda yang tumbuh dekat dengan Al-Qur’an akan menjadi generasi yang kokoh jiwanya, bersih akhlaknya, dan lurus jalannya.
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Dalam Kajian Subuh ini, Ustaz Muzakkir Abdurrahman, Lc, MA, menyampaikan tausiah mengenai pentingnya nilai-nilai Al-Qur'an pada generasi muda. Al-Qur’anul Karim adalah kitab suci yang Allah SWT turunkan untuk nabi Muhammad SAW yang dapat membimbing kehidupan umat manusia pada umumnya dan umat muslim khususnya. Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Sad: 29
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Artinya: (Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.
Pentingnya nilai-nilai Al-Qur’an untuk generasi muda saat ini, Al-Qur’an bisa menjadi pemandu agar mereka tidak tersesat dalam arus dunia yang menyesatkan. Generasi muda sedang berada pada masa pencarian jati diri. Banyak di antara mereka yang belum mampu memilah mana yang menjadi prioritas hidup.
Maka dari itu, Al-Qur’an sangat penting untuk dijadikan fondasi dalam proses pertumbuhan pemikiran mereka. Sebagaimana dikisahkan tentang Nabi Musa a.s.,
Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Al-Qasas: 14
وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: Setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami menganugerahkan kepadanya hikmah dan pengetahuan. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebajikan.
Usia kematangan adalah saat di mana manusia mampu mengambil keputusan dengan bijak. Karena itu pula Nabi Muhammad ﷺ diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun karna itulah puncak kedewasaan dan kematangan spiritual.
Lalu bagaimana memulainya? Pendidikan Al-Qur’an dapat dimulai dengan nilai paling fundamental: tauhid. Allah menegaskan dalam kisah Luqman:
Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Luqman: 13
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Artinya: (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Luqman a.s. mengajarkan kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah, karena sesungguhnya kesyirikan merupakan satu kezaliman yang besar.
Selanjutnya, nilai berbakti kepada orang tua menjadi dasar adab generasi Qur’ani. Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. luqman:14,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.
Dan yang harus ditanamkan pada generasi muda saat ini Adalah taat kepada orang tua, yang sudah mengandung kita selama 9 bulan dengan susah payah dan meng-ASI-hi selama 2 tahun. Bersyukurlah atas apa yang dianugerahkan oleh Allah subhanahu wata'ala dan berterimakasih lah kepada orang tua. Karena dosa terbesar seorang manusia itu ketika kita menyekutukan Allah dan dan durhaka terhadap orang tua.
Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Al-Isra’: 23
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS.Al-Luqman’:15,
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Artinya: Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.
Salah satu tantangan besar generasi muda adalah dorongan hawa nafsu, termasuk pergaulan bebas yang dapat menyeret pada zina. Dalam hal ini, Al-Qur’an memperingatkan dalam QS. Al-Isra’: 32,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.
Maka, pemuda yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup akan lebih waspada terhadap fitnah dunia. Ia akan menilai setiap tindakan dari sudut pandang wahyu. Ia tidak mudah hanyut oleh tren yang melalaikan. Ia terarah, terjaga, dan diberi prinsip dalam menjalani hidup.
Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan kembali semangat mencintai Al-Qur’an—membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam keseharian. Jadikan rumah kita bercahaya dengan lantunan ayat suci. Ajak keluarga kita mendekat kepada Al-Qur’an agar kehidupan kita semakin berkah dan terhindar dari keburukan dunia.
Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita dengan cahaya Al-Qur’an, menjadikannya sebagai cahaya di hati, penuntun di perjalanan hidup, serta pelindung di saat gelapnya zaman. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Allahu subahanahu wa ta’ala berfirman dalam QS. Al-Isra’: 9
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ
Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar
Generasi muda yang tumbuh dekat dengan Al-Qur’an akan menjadi generasi yang kokoh jiwanya, bersih akhlaknya, dan lurus jalannya. Mari kita semua khususnya para pemuda kembali menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an, menjadikannya sahabat dalam keseharian, dan mengajak keluarga untuk hidup bersama petunjuk Illahi ini. (DHILLA/Humas dan Media Masjid Istiqlal)

Indonesia
Arabic


