Kajian Tafsir QS Al Ashr: Pentingnya Waktu sebagai Amanah Ilahi
Surah Al-‘Ashr, meskipun pendek, mencakup panduan hidup yang sangat mendalam. Ia mengajarkan manusia untuk menghargai waktu, menjaga keseimbangan antara diri dan masyarakat, serta meneguhkan iman dan amal dengan kesabaran.
Oleh : DR. KH. Muchlis Hanafi, MA
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Manusia tidak cukup hanya memperbaiki diri, tetapi juga memiliki kewajiban untuk mengajak orang lain kepada agama, memberi nasihat, menyeru kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, dan mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.
Penyebutan “saling menasihati” (watawâshaw) dalam ayat ini diulang untuk menekankan dua hal penting: pertama, mengajak kepada Allah melalui dakwah; dan kedua, menjaga keteguhan dalam menjalankan kebenaran tersebut. Pengulangan ini juga mengandung makna perintah untuk melakukan kebaikan (amar ma’ruf) dan larangan dari keburukan (nahi munkar). Hal ini ditegaskan pula dalam firman Allah: “Cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah.” (QS. Luqman: 17). Umar bin Khattab juga pernah mengatakan: “Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan aibku kepadaku,” sebagai bentuk pengakuan terhadap pentingnya saling mengingatkan dan memperbaiki.
Selain itu, ayat ini menunjukkan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang berat untuk dilaksanakan, dan ujian serta cobaan selalu menyertainya. Karena itulah, Allah menyandingkan kebenaran dengan kesabaran untuk meneguhkan manusia dalam menjalani tantangan ini.
Menariknya, Allah menggunakan kata kerja bentuk lampau “watawâṣhaw” (saling menasihati) dan bukan bentuk sekarang/berkelanjutan “wayatawâṣhawna”. Hal ini dimaksudkan untuk memuji perbuatan yang telah dilakukan oleh mereka di masa lalu, sekaligus memberikan dorongan untuk tetap konsisten melakukannya di masa depan. Pilihan kata ini memberikan kesan mendalam tentang pentingnya menjaga komitmen terhadap kebenaran dan kesabaran dalam setiap keadaan.
Surah Al-‘Ashr memberikan pelajaran mendalam yang mencakup prinsip-prinsip penting dalam kehidupan manusia. Berikut empat pelajaran berharga yang bisa diambil dari surah ini:
1. Nilai Waktu yang Sangat Berharga
Allah membuka surah ini dengan sumpah atas "masa" (al-‘ashr), yang menunjukkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan manusia. Waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang sering disia-siakan oleh manusia. Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, sehingga memanfaatkan waktu dengan bijaksana untuk kebaikan dunia dan akhirat menjadi hal yang sangat penting.
2. Kerugian Universal yang Mengancam Semua Manusia
Ayat ini menegaskan bahwa secara umum, manusia berada dalam kerugian. Kerugian ini mencakup hilangnya potensi hidup, waktu, dan kesempatan untuk berbuat baik.
Namun, Allah memberikan pengecualian bagi mereka yang memiliki empat sifat: iman, amal saleh, saling menasihati untuk kebenaran, dan kesabaran. Ini menunjukkan bahwa keselamatan manusia bergantung pada kombinasi keyakinan yang benar, amal yang bermanfaat, dan hubungan sosial yang positif.
3. Keseimbangan antara Perbaikan Diri dan Kepedulian terhadap Orang Lain
Surah ini mengajarkan bahwa kesempurnaan seorang individu tidak hanya terletak pada keimanan dan amal saleh untuk dirinya sendiri, tetapi juga pada upayanya untuk membantu orang lain melalui saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
Islam adalah agama yang mendorong solidaritas, kerja sama, dan kepedulian sosial. Orang yang benar-benar beruntung adalah mereka yang tidak hanya memperbaiki diri tetapi juga berkontribusi pada perbaikan orang lain.
4. Kesabaran sebagai Kunci Kesuksesan
Kesabaran disebutkan secara khusus setelah kebenaran, yang menunjukkan betapa pentingnya sifat ini dalam menghadapi tantangan hidup. Kesabaran diperlukan dalam berbagai aspek, termasuk menjalankan ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi ujian serta musibah.
Tanpa kesabaran, manusia akan mudah terjatuh dalam kerugian. Surah ini mengingatkan bahwa keteguhan hati dalam menghadapi cobaan adalah salah satu kunci utama untuk mencapai keberhasilan dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Surah Al-‘Ashr, meskipun pendek, mencakup panduan hidup yang sangat mendalam. Ia mengajarkan manusia untuk menghargai waktu, menjaga keseimbangan antara diri dan masyarakat, serta meneguhkan iman dan amal dengan kesabaran. Semua ini adalah formula untuk mencapai kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.