5 Problematika Umat Islam Masa Kini
Problematika kehidupan yang terjadi pada saat ini itu ada 5F (Fashion, Food, Fun, Free Thinking dan Friction). Simak selengkapnya.
Oleh : Drs. KH. Moch. Taufiqurrahman, MA
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kepada kita, terlebih terkait bagaimana menyikapi kehidupan yang kita jalani di dunia ini. Dan juga Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mewanti-wanti bagaimana terjadi problematik permasalahan di kalangan umat Islam, baik itu umat Islam pada masa beliau maupun pada masa sekarang.
Berbicara problematika umat Islam, tentunya ini adalah sesuatu yang kompleks, sesuatu yang saling beririsan, sesuatu yang saling berkaitan, tentunya kaitannya juga dengan kaitan zaman. Zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang. Zaman dahulu kita bisa melihat bagaimana orang-orang atau para sejarawan menjelaskan kepada kita semua.
Masih banyak kekurangan-kekurangan baik itu di dalam pencahayaan, di dalam teknologi, di dalam sosial kemasyarakatan, di dalam saling bersilaturahim dan lain sebagainya. Berbeda dengan zaman sekarang yang terlihat begitu modern, terlihat begitu penuh dengan kecanggihan, terlihat begitu penuh dengan hal-hal yang bersifat maju.
Dahulu ketika kita ingin bersilaturahim dengan saudara kita, minimal kalau ingin bertemu langsung harus menempuh jarak yang panjang dan juga menempuh waktu yang panjang. Atau kita bisa bertemu tapi tidak bertemu secara tatap muka hanya bertemu dengan tulisan yang disebut dengan surat wessel dan lain sebagainya.
Zaman sekarang tanpa harus datang ke tempatnya, tanpa harus melakukan perjalanan panjang bahkan di belahan dunia sekalipun kita bisa bertemu dengan orang-orang yang kita inginkan, baik itu melalui aplikasi-aplikasi yang sekarang telah dilahirkan maupun tentunya dengan menggunakan telepon seluler yang kita miliki. Tapi di balik itu semua ternyata tidak sedikit problematika umat zaman sekarang bisa kita lihat.
Problematika umat Islam zaman sekarang itu bisa terlihat dari hal-hal yang biasanya atau bersifat kepribadian atau keseharian dari umat Islam. Kenapa? Karena tentunya godaan-godaan bukan hanya datang dari musuh umat Islam yang paling besar yaitu setan tapi juga godaan-godaan itu juga timbul dari orang-orang yang tidak suka terhadap umat Islam. Maka, diberikanlah atau ditawarkanlah atau bahkan diperkenalkanlah hal-hal yang dianggap menurut zaman sekarang itu modern dan pantas tapi secara agama tidak pantas. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi problematika umat Islam pada saat ini, semua ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Yang pertama umat Islam atau umat Islam digoyah melalui fashion atau pakaian. Allah mengajarkan kepada kita semua untuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan pakaian Islami tentunya, terlebih pakaian tersebut dipakai ketika hendak masuk ke dalam masjid.
Tapi kalau misalkan melihat zaman sekarang bagaimana kita melihat di pinggiran-pinggiran jalan atau bahkan di tempat-tempat yang penuh dengan keramaian, tidak sedikit umat Islam sendiri baik itu muslim maupun muslimah berpakaian tidak seperti atau selayaknya orang Islam seperti pakaiannya menutupi tubuh tapi ketat, pakaiannya menutupi tubuh tapi transparan. Sedangkan syarat menggunakan pakaian yang tentunya sesuai dengan Islam dia harus menutupi aurat, tidak ketat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh, tidak transparan, pakaian itulah yang tentunya sesuai dengan syariat Islam. Tapi zaman sekarang kita diberikan oleh orang-orang yang tidak suka terhadap Islam dimasukkanlah pakaian-pakaian yang tidak sesuai agar dipakai oleh kita, oleh generasi kita, dan oleh orang-orang zaman sekarang.
Yang kedua, problematika umat Islam di zaman sekarang adalah umat Islam digoyah dengan food (makanan dan minuman). Banyak bertebaran makanan dan minuman terlebih di zaman era modern ini. Makanan bukan hanya dari lokal saja, makanan dari seluruh penjuru dunia hadir di sini di Indonesia tentunya. Kalau misalkan kita pergi ke mall kita bisa melihat makanan dari negara manapun tapi dalam konsep Islam makanan yang harus dikonsumsi dan layak dikonsumsi adalah makanan halalan toyyiban, makanan yang halal dan juga makanan bergizi dan baik.
Saat ini masih banyak mungkin di pinggiran-pinggiran atau di tempat-tempat tertentu, banyak makanan-makanan yang belum tersertifikasi halal oleh lembaga halal baik itu Majelis Ulama Indonesia atau LPOM dan lain sebagainya. Kenapa hal ini penting? Karena tentunya Islam mengajarkan kepada kita semua bahwa segala yang masuk ke dalam tubuh kita itu segala sesuatu yang harus halal. Kenapa? Karena kalau misalkan ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita yaitu sesuatu yang tidak halal tentunya itu mengganggu ketenangan kita di dalam beribadah kepada Allah SWT.
Jadi, kita pun harus mampu memilih mana makanan yang halal yang baik mana makanan yang tidak halal. Kita harus berhati-hati dengan masalah ini. Sesuatu yang haram yang masuk ke dalam tubuh kita pasti bisa mempengaruhi baik itu pengaruh terhadap kebiasaan kita maupun pengaruh terhadap psikologi kita. Terlebih anak-anak kita harus kita jaga untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang halal yang baik menurut syariat.
Problematika atau permasalahan selanjutnya yang ketiga yang hadir di tengah-tengah umat manusia yaitu bagaimana manusia ini disuguhi oleh fun atau kesenangan.
Kesenangan-kesenangan sekarang itu bukan dicari di tempat-tempat. Orang sekarang senang untuk melihat gadget atau handphone yang sudah banyak kesenangan, hiburan, apapun hiburannya ada di sana baik itu hiburan yang baik atau hiburan yang tidak senonoh bahkan lebih dari itu pun ada. Kita disuguhi hal-hal seperti itu, kenapa? Karena tentunya mau tidak mau kembali lagi kecanggihan teknologi yang membuat kita menjadi orang-orang yang masuk ke dalam globalisasi.
Maka kembali lagi fun atau kesenangan harus mampu kita pilih. Islam mengajarkan kepada kita semua di dalam menjalani kehidupan, bukan hanya kesenangan yang harus kita cari tapi yang harus kita cari sesungguhnya adalah ketenangan.
Senang bisa kita cari di mana saja. Ketika orang ingin mendapatkan kesenangan, jangankan ke tempat biasa, ke tempat yang tidak biasa pun dalam artian ke tempat yang dilarang pun ada kesenangan di sana tapi sifatnya nisbi, sifatnya hanya sementara. Tapi ketika seseorang membutuhkan ketenangan, di mana ketenangan yang dia dapatkan adalah ketenangan rohani ketika dia dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan hidup dalam kehidupan maka tentunya dia akan datang ke hadapan Allah baik itu di masjid-masjid maupun di rumahnya dengan membaca Al-Qur'an Al-Karim.
Maka kesenangan seorang muslim tentunya harus sesuai juga dengan apa yang diajarkan oleh agama, kesenangan seorang muslim juga tentunya tidak boleh untuk menyia-nyiakan waktu, waktu itu sangat berharga maka jangan dibuang-buang hanya dengan kesenangan. Kesenangan pun harus dipilih jadi jangan sampai kita mencari kesenangan-kesenangan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.
Yang keempat, selanjutnya adalah free thinking atau bebas untuk berfikir, bebas untuk mengadopsi pemikiran siapa saja. Free thinking tidak dilarang pada dasarnya di dalam agama Islam tapi kalau misalkan sudah menyentuh ke masalah ketauhidan, itu menjadi problem karena sekarang banyak orang-orang yang agnostik, bukan lagi orang-orang yang dia itu tidak memiliki agama melainkan agnostik yaitu dia percaya kepada Tuhan tapi tidak tidak mau memiliki atau terikat di dalam sebuah agama.
Kenapa hal ini terjadi? Karena tidak lain lagi yaitu free thinking atau bebas untuk berpikir bahkan ketika kita memikirkan masalah ketauhidan misalnya memikirkan zat Allah, Allah bersemayam di atas langit lalu kita pikirkan bersemayamnya layaknya manusia itu yang salah, misalkan Allah dikatakan di dalam Al-Qur'an bahwa tangan Allah di atas tangan mereka lalu kita ibaratkan tangan Allah seperti tangan manusia itu yang salah.
Maka jangan sekali-kali kita masuk ke area salah. Free thinking bisa mengakibatkan orang sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan, sudah tidak percaya lagi kepada agama. Maka ajaran agama kita mengajarkan untuk berpikir yang tentunya berpikir yang disesuaikan dengan apa yang diajarkan oleh agama.
Yang terakhir atau yang kelima, problematika masalah umat pada masa sekarang adalah friction. Apa itu friction? Friction adalah melakukan sesuatu atas nama agama tapi melakukan sesuatu atas nama agama tersebut itu sifatnya untuk mengadu domba.
Tidak sedikit misalkan orang yang mengatasnamakan agama untuk mengadu domba kepada orang lain. Sehingga pada akhirnya agama akan terlihat menjadi sesuatu yang menakutkan. Contoh misalnya ada aliran atau pergerakan yang disebut dengan Islamic State of Irac and Syiria. Mereka berbicara masalah agama, mereka berdiri misalkan menggunakan kata-kata "Kami ini muslim. Kami ini membela Islam. Kami ingin menegakkan pemerintahan Islam." Lalu apa yang terjadi? Yang terjadi di sana pembantaian terhadap umat Islam, pembantaian terhadap manusia bahkan situs-situs bahkan masjid-masjid itu dihancurkan oleh mereka.
Problematika kehidupan yang terjadi pada saat ini itu ada 5F (Fashion, Food, Fun, Free Thinking dan Friction). Mudah-mudahan itu semua bisa kita hadapi dan mudah-mudahan itu semua bisa tentunya bisa kita bentengi diri kita agar tidak masuk kepada problematika tersebut.
Tentunya problematika tersebut akan kita temui tapi setidaknya dengan kekuatan dan keimanan maka Insya Allah kita tidak menjadi orang-orang yang salah langkah. (SABRINA/Humas dan Media Masjid Istiqlal)